KUDUS, Harianmuria.com – Maraknya paham radikalisme di Indonesia saat ini semakin mengancam tergerusnya ideologi bangsa. Merespons hal ini Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Syariah IAIN Kudus menggelar seminar penguatan ideologi negara.
Acara yang digelar di Gedung Rektorat lantai 3 IAIN Kudus ini dihadiri secara langsung oleh Bupati Kudus HM Hartopo. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Hartopo mengungkapkan pentingnya ideologi bangsa untuk menjaga keutuhan sebuah negara.
“Semua lini memerlukan ideologi dan Pancasila agar mampu menyatukan semua lini. Ini menjadi kewajiban bersama untuk mempertahankan dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila,” tuturnya, Selasa (12/07).
Gelar Dialog Interaktif, IAIN Kudus Ajarkan Nilai-Nilai Kemanusiaan
Lebih lanjut, Bupati Hartopo mengatakan, peran mahasiswa sebagai penerus bangsa adalah memahami makna ideologi dan mengimplementasikan dalam kehidupan. Selain itu, Bupati Hartopo berpesan untuk menjadikan Islam sebagai moderat dan tidak mudah terpengaruh dengan radikalisme.
“Ideologi belum diterapkan dengan baik, sehingga perlu kajian yang mendalam dengan berbagai evaluasi dan refleksi bersama,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Unit Keamanan Satuan Intelkam Polres Kudus, Iptu Subkhan mengatakan, sekarang ini semakin banyak propaganda yang menggerus ideologi bangsa melalui internet dan media sosial. Menurutnya, cara tersebut lebih efektif dan efisien digunakan untuk memengaruhi generasi muda yang rentan terhadap ideologi.
“Mereka menyisipi propaganda dengan politik identitas, atas nama menolak radikalisme. Maka dari itu, menjadi mahasiswa juga harus menjadi petarung ideologi, harus berani melawan dan tidak boleh diam,” tegasnya.
Mahasiswa IAIN Kudus Gelar Diskusi Media dan Pameran Karya
Menyambung apa yang disampaikan Subkhan, Dosen Fakultas Syariah IAIN Kudus, Abdul Jalil mengajak mahasiswa untuk lebih peka terhadap kesadaran ideologi bangsa. Sebab, ia menyadari selama ini di lingkungan kampus belum ada refleksi yang mendalam terkait penguatan ideologi bangsa.
“Jangan sampai diteruskan, sudah semestinya kita mulai untuk menanamkan ideologi ke diri sendiri sebelum mentransformasikan ke orang lain,” terangnya.
Terakhir, Jalil berpesan sebagai mahasiswa tidak boleh terbawa arus dan hanya fokus di perkuliahan saja. Akan tetapi bisa menunjukkan ideologi yang benar-benar mencerminkan NKRI. (Lingkar Network | Hasyim Asnawi – Harianmuria.com)