KUDUS, Harianmuria.com – Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program dari Pemerintah Pusat yang dikelola langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah pun ikut aktif terlibat untuk mendukung pelaksanaan program MBG tersebut.
Bahkan, Pemkab Kudus telah menyiapkan anggaran senilai Rp 17,38 miliar untuk mendukung pelaksanaan program MBG di Kota Kretek. Dana itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kudus tahun 2025.
“Proses pelaksanaan MBG ini sepenuhnya masih menjadi urusan Pemerintah Pusat. Akan tetapi, berdasarkan edaran dari Kemendagri dan Kemenkeu, pemkab itu diminta untuk mengalokasikan melalui dana cadangan untuk mendukung pelaksanaan MBG. Jadi kami sudah mencadangkan ulang di APBD tahun 2025 sebesar Rp 17,38 miliar,” ucap Pelaksana harian (Plh) Bupati Kudus Revlisianto Subekti usai memimpin rapat koordinasi persiapan pelaksanaan MBG di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu (8/1/2025).
Ia mengatakan, alokasi tersebut nantinya bisa digunakan untuk mendukung pelaksanaan MBG di Kabupaten Kudus selama lima hari untuk siswa SD dan SMP saja. Di mana, total sasarannya yakni sekira 73.655 siswa.
“Itu kami hitung jika satu porsinya senilai Rp 15 ribu. Tapi kita masih menunggu nanti ketentuan selanjutnya seperti apa,” jelasnya.
Sementara untuk sasaran lainnya seperti siswa MI, MTs, pondok pesantren, SMA sederajat, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita belum bisa tercover melalui anggaran tersebut.
“Kalau untuk total semua sasaran program MBG di Kabupaten Kudus itu sekira 206 ribu orang. Belum bisa kami cover semua karena kami hanya mengalokasikan lima persen dari estimasi total APBD Pemkab Kudus,” tuturnya.
Tak hanya itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah juga turut membantu persiapan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah setempat. Bentuk dukungannya adalah dengan membantu menyediakan lokasi yang bisa dijadikan sebagai dapur gizi dalam program MBG.
Sedikitnya, ada tujuh lokasi yang diusulkan untuk bisa menjadi dapur gizi. Usulan ini pun sudah disampaikan kepada Kodim 0722/Kudus selaku penyedia lahan pelaksanaan program MBG.
“Kami ikut membantu menyediakan lokasi yang bisa digunakan untuk menjadi dapur gizi,” ucap Pelaksana harian (Plh) Bupati Kudus Revlisianto Subekti.
Revli menyebutkan, tujuh lokasi yang diusulkan yakni SD 1 Karangbener di Kecamatan Bae, SD 4 Margorejo di Kecamatan Dawe, SD 1 Sidorekso di Kecamatan Kaliwungu, SD 3 Loram Kulon di Kecamatan Jati, SD 3 Gribig dan SD 5 Besito di Kecamatan Gebog serta SD 1 Tenggeles di Kecamatan Mejobo.
“Lokasi yang kami usulkan semuanya memang bekas bangunan sekolah yang saat ini sudah tidak digunakan karena diregrouping,” ucapnya.
Ia menjelaskan, tujuh usulan tersebut nantinya akan diinventarisir kembali karena pihak Kodim 0722/Kudus baru meminta untuk tiga lokasi saja.
“Dari TNI kemarin menyampaikannya hanya minta tiga lokasi yang nanti masing-masing lokasi bisa mengcover untuk tiga kecamatan. Nah ini usulan kami nanti bisa diinventarisir lagi,” jelasnya.
Ketujuh usulan tersebut nantinya akan dicek sesuai ketentuan yang memenuhi sebagai dapur gizi. Di antaranya terkait kelayakan kondisi bangunan, akses, ketersediaan air bersih, listrik, dan pengolahan limbah.
“Ini memang kami usulkan bangunan yang sudah ada supaya tidak perlu membangun ulang,” imbuhnya.
Sebagai informasi, program MBG saat ini belum dilaksanakan di Kabupaten Kudus. Program MBG baru akan mulai diujicobakan di Kota Kretek pada 13 Januari 2025 mendatang. (NISA HAFIZHOTUS SYARIFA – Harianmuria.com)