SEMARANG, Harianmuria.com – Antusiasme masyarakat Kota Semarang untuk membeli barang pokok dalam Operasi Pasar (OP) Pangan Murah berujung kecewa. Pasalnya, komoditas yang disediakan dalam OP Pangan Murah di Kantor Pos Kota Semarang tersebut tidak lengkap seperti yang dipublikasikan.
OP Pangan Murah ini digelar oleh Kementerian Pertanian (Kementan) yang berkolaborasi dengan PT Pos Indonesia. OP dimulai sejak Senin (24/2/2025) dan dilaksanakan di seluruh Kantor Pos Indonesia, sehingga memungkinkan distribusi pangan murah menjangkau hingga pelosok desa.
“Jadi OP Pangan Murah ini serentak telah dibuka di seluruh Indonesia. Di Pulau Jawa 215 titik, dan di luar Pulau Jawa ada 110 titik operasi pasar murah. OP ini akan berakhir pada 29 Maret 2025,” kata Marketing Kantor Pos Semarang Danu, Jumat (28/2/2025).
Danu mengungkapkan, komoditas yang telah disediakan di antaranya adalah gula, beras, dan ayam potong. “Kami juga masih menunggu suplai dari pemasok untuk melengkapi kebutuhan pasar murah, untuk beras kita disuplai oleh Bulog, gula dari PT SGN, dan ayam dari Pokphand,” tuturnya.
Kemudian untuk masyarakat yang ingin membeli bahan pokok di OP Pangan Murah, disyaratkan membawa KTP asli. “Selain membawa KTP, pembelian masyarakat atas komoditas itu juga dibatasi, seperti pembelian gula per orang itu dibatasi hanya dua kilogram,” ujarnya.
Ia menambahkan, OP Pangan Murah di Kantor Pos Kota Semarang buka setiap Senin sampai Sabtu, dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. “Kalau nanti memungkinkan hari Minggu juga akan kami buka untuk meramaikan pasar murah ini,” katanya.
Di sisi lain, salah seorang warga Pedurungan, Kota Semarang, Lilik mengeluhkan bahwa barang yang disediakan di OP Pangan Murah tidak sesuai ekspetasi. Menurutnya, komoditas yang ada kurang lengkap seperti yang dipublikasikan di televisi, media massa, dan media sosial.
“Saya sudah antusias mau memborong di pasar murah, perjalanan juga lumayan jauh dari rumah. Sampai sini cuma dapat gula dua kilo saja. Beras sama di pasar harganya sama, ayam juga sama, jadi kayak nggak cocok sama ongkosnya,” keluhnya.
Ia berharap agar OP Pasar Murah dipersiapkan dengan baik agar tidak membuat masyarakat kecewa. “Ya kita masyarakat kan mudah, sesuaikan aja sama yang ada di video, ada bawang, ada minyak, jangan membuat kecewa masyarakat, gitu,” tandasnya.
Berdasarkan informasi pihak Kementan, komoditas yang menjadi target OP Pangan Murah adalah beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), minyak goreng Minyakita, bawang putih, gula konsumsi, daging kerbau beku, serta daging ayam ras.
Pasokan pangan tersebut disediakan oleh BUMN Pangan seperti Perum Bulog, PT RNI, PTPN, PT Berdikari, PT PPI, serta sejumlah jaringan asosiasi komoditas pangan dengan harga yang lebih rendah dibandingkan Harga Eceran Tertinggi (HET).
(SYAHRIL MUADZ – Harianmuria.com)