KUDUS, Harianmuria.com – Upaya menjaga kerukunan antarumat beragama dan kepercayaan terus dilakukan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kudus. Apalagi, menjelang pesta demokrasi Pemilu 2024 mendatang.
Badan Kesbangpol Kabupaten Kudus mengajak berbagai pihak untuk bersinergi mewujudkan kerukunan dan kondusifitas jelang Pemilu 2024 nanti. Termasuk bersinergi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kudus, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kudus, Polres Kudus, hingga tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
Hal ini nampak dari adanya kegiatan Pembinaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bertema “Peran Forum Kerukunan Umat Beragama dalam Menjaga Perdamaian dan Partisipasi Aktif Pemilu yang Demokratif” di Pendopo Belakang Kabupaten Kudus, Senin (18/12/2023).
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kudus Suhadi mengaku mendukung langkah dari Badan Kesbangpol tersebut. Menurutnya, penting untuk memperkuat kerukunan antarumat beragama dan kepercayaan jelang Pemilu 2024.
Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk bisa berpartisipasi aktif dalam gelaran Pemilu 2024 nanti. Selain itu, masyarakat juga harus tetap saling menghargai pilihan masing-masing.
“Diperlukan sinergitas dan strategi dari berbagai pihak untuk menjaga kerukunan umat beragama. Apalagi menjelang Pemilu 2024 nanti,” ucapnya.
Ia menjelaskan, asalkan setiap orang sudah yakin dengan agama dan kepercayaan masing-masing, maka tidak perlu khawatir dengan adanya konflik sosial. Yang terpenting, kata dia, harus bisa saling menghargai dan menjaga toleransi.
“Setiap orang pasti punya perbedaan pendapat, apalagi saat pemilu nanti. Saya minta tetap jaga kerukunan dan kondusifitas,” tuturnya.
Ketua FKUB Kudus Prof Ihsan juga menyatakan hal yang sama. Menurutnya, setiap warga negara sudah berkomitmen untuk mewujudkan demokrasi.
“Partisipasi aktif dalam demokrasi itu dengan memberikan hak suara saat Pemilu 2024,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Urusan Pembinaan Intelkam Polres Kudus Ipda Imron menjelaskan, dirinya sudah seringkali mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kerukunan dan kondusifitas wilayah.
Hal ini sesuai dengan tugas dan fungsi Polri dalam menjaga ketertiban di masyarakat. Dirinya pun sepakat bahwa setiap orang pasti punya persepsi dan pendapat masing-masing.
Akan tetapi, setiap warga harus bisa saling menjaga agar tidak terjadi konflik sosial yang dapat merugikan masyarakat.
“Setiap orang pasti punya pendapatnya masing-masing. Tapi yang terpenting adalah bisa menjaga kerukunan meskipun berbeda pendapat,” tegasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Harianmuria.com)