PATI, Harianmuria.com – Puluhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Pati berhasil memasarkan produknya hingga ke mancanegara.
Berdasarkan keterangan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pati, terdapat puluhan UMKM yang berhasil menembus pasar mancanegara. Beberapa UMKM tersebut diantaranya menghasilkan produk makanan, minuman hingga kerajinan.
“Banyak, Pati itu banyak, contohnya madu itu, kemudian ada craft. Kalau ratusan belum, karena ekspor itu dituntut kontinuitas, kalau pengusaha di Pati kan belum,” ujar Kepala Dinkop UMKM, Wahyu Setyawati pada Senin, 23 Desember 2024.
Wahyu mengatakan kebanyakan UMKM yang berhasil memasarkan produknya ke mancanegara menggunakan platform digital. Mereka menjual produknya ke pasar Amerika, Arab Saudi, Swiss Malaysia dan beberapa negara lainnya.
“Lewat platform, ada yang ikut di Provinsi, seperti itu. Ke pasar Amerika, Malaysia, Dubai Arab, Swiss kerajinan anyaman itu,” jelasnya.
Salah satu UMKM yang berhasil menembus pasar mancanegara yakni Galeri Syam’s Indonesian Handicraft yang berlokasi di Desa Karangrejo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. UMKM milik Syahrial Aman (38) ini memproduksi kerajinan tas anyaman.
Dalam memproduksi tas-tas anyaman tersebut, pria yang akrab disapa Syam ini memang memberdayakan para wanita di sekitarnya, terutama para ibu rumah tangga dan buruh tani. Saat ini, ada sekitar 300 perempuan yang menjadi pengrajin produk tas anyaman.
“Kami membuat produk kerajinan tangan, terutama tas anyaman. Dalam porses produksi, kami memberdayakan masyarakat sekitar, terutama para wanita yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani dan juga ibu rumah tangga yang tidak berpenghasilan,” ucapnya pada Senin, 23 Desember 2024.
Syam mengatakan dirinya bisa memproduksi hingga 5 ribu tas anyaman setiap bulannya. Produk-produk tersebut dipasarkan ke berbagai negara. Antara lain Singapura, Brunei, Malaysia, Tiongkok, Jepang, Meksiko, Amerika, Rusia, Belanda, dan beberapa negara Eropa lainnya.
“Kalau yang sudah MoU antara lain customer di Jepang. Saat ini setiap minggu kami setor 400-500 tas untuk tujuan ekspor ke Jepang,” kata dia.
Selain menjualnya ke mancanegara, pihaknya juga secara intens memasarkan produk di pasal lokal dan media sosial, di antaranya Shopee (Syams Bag), TikTok (@syamsindocraft), dan Instagram (@syamsindonesianhandicraft).
Produk anyaman yang berbahan daur ulang limbah plastik tipe LLDPE miliknya dijual mulai harga Rp 15 ribu sampai Rp 200 ribuan untuk jenis dompet dan handbag.
“Ada juga produk travel bag dan koper (dengan harga berbeda),” imbuhnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Harianmuria.com)