SEMARANG, Harianmuria.com – Kementerian Sosial (Kemensos) mempercepat proses graduasi guna menghilangkan status kemiskinan ekstrem di delapan desa yang tersebar di wilayah Jawa Tengah (Jateng). Langkah ini dilakukan dengan pendampingan intensif terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) agar mereka dapat mandiri secara ekonomi.
Menurut Koordinator Wilayah (Korwil) PKH Jateng 2 Arif Rahman Muiz, pendampingan bertujuan untuk mempercepat proses graduasi KPM yang berada dalam kategori kemiskinan ekstrem.
“Biasanya mereka masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem. Nantinya kita akan percepat graduasi. KPM yang memiliki usaha akan dimotivasi dan didampingi agar bisa keluar dari status miskin ekstrem,” katanya, Kamis (20/2/2025).
Delapan desa yang mendapat pendampingan khusus dalam program ini adalah Desa Kalisalak (di Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas), Desa Gambuhan (Pulosari, Pemalang), Desa Dimoro (Toroh, Grobogan), Desa Pesodongan (Kaliwiro, Wonosobo), Desa Kepuhsari (Manyaran, Wonogiri), Desa Wlahar (Larangan, Brebes), Desa Purwosari (Salaman, Magelang), dan Desa Ngresepbalong (Limbangan, Kendal).
Para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) diminta untuk segera melakukan verifikasi faktual (verfal) terhadap data penerima manfaat.
“Biasanya satu desa memiliki satu pendamping. Dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem, setiap penerima manfaat PKH diberikan permodalan dan pelatihan untuk memotivasi mereka berwirausaha,” ujar Arif.
Dana permodalan yang diberikan oleh Kemensos berkisar antara Rp2 juta hingga Rp5 juta per penerima manfaat. Harapannya, dengan bantuan tersebut, KPM dapat mandiri dan keluar dari status penerima manfaat PKH.
Selain itu, verifikasi data dilakukan untuk memastikan bahwa penerima manfaat layak mendapatkan bantuan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Rencananya, Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo akan meresmikan pencanangan pendampingan delapan desa binaan kemiskinan ekstrem pada Senin (24/2/2025) depan. Acara peresmian akan berlangsung di kantor Dinas Sosial (Dinsos) Jateng di Jalan Pahlawan, Semarang.
Dalam kesempatan tersebut, akan ada pembahasan mengenai kebijakan baru terkait penanganan kemiskinan ekstrem, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah menargetkan zero kemiskinan ekstrem pada tahun 2026 dengan melibatkan Kementerian Desa (Kemendes).
“Dengan melibatkan Kemendes, kami yakin dalam lima tahun ke depan program ini bisa selesai. Insyaallah selama kepemimpinan Pak Prabowo bisa dituntaskan,” tegas Arif.
Adapun jumlah pencairan dana PKH dari rekening bank Himbara untuk Jateng mencapai Rp574,29 miliar dengan total penerima manfaat sebanyak 1.234.065 jiwa. Sementara itu, pencairan dana PKH melalui layanan PT Pos mencapai Rp203,04 miliar untuk 281.766 jiwa.
Tahun ini, penyaluran dana PKH hampir sama dengan tahun sebelumnya, namun terdapat penambahan target setelah pelaksanaan semester pertama. Program percepatan graduasi ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
(RIZKY S – Harianmuria.com)