JEPARA, Harianmuria.com – Menghadiri pembukaan kegiatan berbasis Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang digelar SMAN 1 Jepara, Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta mengatakan sekolah saat ini menjadi penggerak dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar.
“Salah satu hal yang membedakan Kurikulum Merdeka Belajar dengan kurikulum sebelumnya adalah adanya kegiatan berbasis P5,” ujar Pj Bupati Jepara, Kamis (8/12).
Tema yang diusung dalam P5 kali ini bertajuk ‘Menyemai Kearifan Lokal Memetik Bunga Zaman’ dan dilaksanakan di Aula SMAN 1 Jepara.
Dalam kesempatan tersebut, Edy juga menjelaskan Profil Pelajar Pancasila merupakan gambaran pelajar Indonesia sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Selain itu, kegiatan P5 ini menjadi pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
“Projek P5 ini adalah pembelajaran baru yang dimunculkan pada sekolah penggerak dan dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi serta karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila,” ungkapnya.
Edy pun menganggap kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peserta didik. Antara lain, untuk memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai siswa yang aktif, melatih kemampuan memecahkan masalah dalam berbagai kondisi, serta menunjukkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di sekitar.
“Saya harap adik-adik kita dapat memanfaatkan kearifan lokal. Sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,” harap Edy.
Adapun Kepala Sekolah SMAN 1 Jepara, Ngaripah menyampaikan inti dari kegiatan tema P5 adalah membentuk peserta didik agar berjiwa dan berkarakter sesuai nilai-nilai Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Dijelaskannya bahwa tema projek ini dipilih dengan latar belakang meminimalisir gelombang krisis identitas diri para generasi muda, terutama siswa-siswi yang disebabkan oleh lunturnya budaya dan juga kearifan lokal masyarakat.
Maka dari itu, tema ini dipilih agar dapat membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui aktualisasi diri tentang budaya dan kearifan lokal di daerah masing-masing.
“Di sekolah ini tidak kita terapkan tata tertib. Tetapi dengan kesepakatan dan keyakinan yang positif, akan merubah perilaku para siswa-siswi,” ucapnya.
Setelah memberikan sambutannya, Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta menyempatkan diri untuk berkeliling melihat stand kuliner hasil kreativitas siswa-siswi SMAN 1 Jepara yang melaksanakan kegiatan P5 dengan beberapa rangkaian kegiatan. Seperti membatik, membuat grafis, menonton film bersama, teater, sastra, kuliner, dan lain sebagainya. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Harianmuria.com)