PATI, Harianmuria.com – Tingkat kesadaran masyarakat di Kabupaten Pati terhadap masalah sampah masih sangat rendah. Pihak legislatif menilai hal tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama yang harus segera diselesaikan.
Rendahnya kesadaran masyarakat itu terlihat dari tumpukan sampah yang berceceran di pinggir jalan, seperti di Jalan Raya Jakenan-Jaken, Jalan Alternatif Pucakwangi-Pati, dan wilayah lainnya yang selama ini dikeluhkan warga.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Pati Kastomo prihatin melihat kondisi tersebut. Sebagai wakil rakyat, dirinya seringkali mendapat aduan dari konstituen di daerah pemilihannya terkait banyaknya sampah tercecer di pinggir jalan.
“Saya dapat komplain Paguyuban Kepala Desa di Kecamatan Jakenan, sampah menumpuk di pinggir Jalan Jakenan ke Jaken, tepatnya di timur Desa Jakenan kiri jalan sebelum masuk pertigaan Plosojenar,” ungkap Anggota Dewan dari Dapil 4 itu.
Menindaklanjuti aduan tersebut, Kastomo langsung menghubungi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pati agar sampah di Jalan Raya Jakenan-Jaken tersebut dibersihkan.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati telah berupaya menangani permasalahan sampah walaupun belum optimal. Ia pun mengimbau masyarakat agar lebih peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Mengggugah kesadaran masyarakat untuk membuang sampah secara benar demi kebersihan lingkungan memang masih menjadi PR bersama yang harus diselesaikan,” tandas politisi PKB ini.
Terpisah, Perangkat Desa Jakenan Abdul Naim mengaku pasrah melihat permasalahan sampah di desanya yang sudah muncul sejak setahun terakhir. Ia menuturkan, sampah di pinggir Jalan Raya Jakenan-Jaken sudah berulang kali dibersihkan.
Meski demikian, masih ada warga masih membuang sampah sembarangan hingga tumpukan sampah kembali muncul di sana. Bahkan, papan peringatan larangan membuang sampah yang dipasang di lokasi justru dibakar oleh orang tak dikenal.
“Sampah itu sudah lama, berulang kali dibersihkan tapi selalu muncul lagi, malah tambah banyak. Saya tidak tahu orang-orang yang buang sampah dari mana, itu kan pinggira jalan raya,” keluhnya.
“Kami sudah pasang plang (larangan buang sampah), eh malah plang itu dibakar,” sambung Abdul.
Ia menduga tumpukan sampah di pinggir Jalan Raya Jakenan-Jaken merupakan sisa bahan makanan yang dibuang pedagang pasar. Selain mengotori jalan, sampah itu juga mengeluarkan bau tidak sedap.
“Kira-kira (ceceran sampah) panjangnya ada 6 meteran kalau tidak dibersihkan. Sampah di situ macam-macam, ada kerang, kelapa, kayaknya sampah pedagang pasar,” ungkapnya.
Abdul menambahkan, Pemerintah Kecamatan Jakenan berencana memasang kamera CCTV di lokasi tersebut untuk mengetahui siapa orang tak bertanggung jawab yang membuang sampah sembarangan.
(SETYO NUGROHO – Harianmuria.com)