SALATIGA, Harianmuria.com – Jemaat Gereja Katolik Santo Paulus Miki bersama organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) cabang Salatiga membagikan ratusan takjil untuk berbuka puasa.
Takjil itu dibagikan pada pengendara kendaraan bermotor dan warga yang melintas di Jalan Diponegoro, Sabtu (1/3/2025). Kegiatan tersebut sudah menjadi agenda rutin mereka yang dilaksanakan setiap Ramadan.
Ini salah satu wujud potret toleransi antarumat beragama di Salatiga yang sudah mengakar sejak dulu. Setiap umat beragama saling menghormati kala umat lain menjalankan ibadahnya, termasuk di bulan Ramadan ini.
“Kegiatan ini bentuk toleransi dan aksi nyata berbagi kasih dengan sesama,” kata koordinator lapangan Noviana Dian Hastuti, Sabtu (1/3/2025).
Aksi kali ini bergabung dengan WKRI dan juga BKGS yang juga membagi takjil di lokasi yang sama. “Bagi takjil ini akan kami lakukan setiap Sabtu, Minggu, dan Senin pada bulan Ramadan. Takjil yang dibagikan bermacam-macam. Sore ini berupa kue dan snack,” ujarnya.
Salah seorang penerima takjil Ibnu (36) warga Kumpulrejo, Argomulyo menyambut kegiatan pembagian takjil dari umat Katolik itu. Menurutnya hal tersebut merupakan refleksi kehidupan rukun umat beragama di Salatiga.
“Ini dari umat non-muslim yang bagi-bagi takjil gratis, jadi inilah Indonesia. Jika diibaratkan taman itu dikatakan bagus ketika ada bunga-bunga yang berbeda yang ditanam, tapi semuanya mendapatkan hak yang sama,” ungkapnya.
Selain sebagai wujud kerukunan umat beragama, pembagian takjil gratis ini menjadi wujud bahwa Kota Salatiga sangat toleran dan sebagai ajang silaturahmi. “Wujud nyata bahwa Salatiga kota yang toleran,” pungkasnya.
(ANGGA ROSA – Harianmuria.com)