SEMARANG, Harianmuria.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) memangkas anggaran perjalanan dinas (perdin) hingga 50 persen bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jateng. Langkah itu merupakan tindak lanjut kebijakan efisiensi anggaran yang dicanangkan Pemerintah Pusat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng Sumarno mengaku telah menerima dan menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Nomor 900/833/SJ tentang Penyesuaian Pendapatan dan Efisiensi Belanja Daerah dalam APBD Tahun Anggaran (TA) 2025. SE tersebut diterbitkan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada 23 Februari 2025.
“Kemarin kita sudah dapat surat edaran Mendagri itu adalah Juknis Inpres 1 (Tahun) 2025. Tentu saja kita menindaklanjuti itu,” katanya usai Rapat Paripurna di Gedung Berlian DPRD Jateng, Rabu (26/2/2025) lalu.
Berdasarkan SE tersebut, Sumarno menyebut akan ada pemangkasan anggaran perdin hingga 50 persen bagi ASN di lingkungan Pemprov Jateng. Bukan itu saja, pihak DPRD Jateng kemungkinan juga diminta melakukan pemangkasan anggaran perdin.
“Untuk perjalanan dinas, kita mengefisiensikan 50 persen. Tidak pandang bulu, siapapun dikurangi 50 persen, mungkin juga nanti termasuk dari teman-teman Dewan ya,” ungkapnya.
Selain itu, pos lain yang akan terkena pemangkasan anggaran adalah kegiatan-kegiatan seremonial seperti bimbingan teknis (Bimtek) dan forum group discussion (FGD).
Sekda meminta agar instansi mengidentifikasi kegiatan yang mengharuskan tatap muka secara langsung, selebihnya dihemat. Dana yang dihemat dari efisiensi tersebut akan diarahkan untuk anggaran infrastruktur hingga pendidikan.
“Efisiensi diarahkan untuk penambah anggaran di infrastruktur, kesehatan, pendidikan, untuk cadangan pangan, dan juga untuk anggaran untuk pengendalian inflasi,” jelasnya.
Sumarno mengaku saat ini perdin di lingkup Pemprov Jateng cukup efisien. Meskipun masih ada kegiatan tatap muka, tetapi anggaran untuk perdin ASN telah dikurangi.
“Perdin Jateng kita sudah efisien sebetulnya. Kami tidak mengurangi intensitas, tapi kami akan mengurangi indeksnya. Utamanya adalah indeks uang harian yang diterima oleh ASN kami yang akan kita efisienkan,” tandasnya.
(SYAHRIL MUADZ – Harianmuria.com)