KUDUS, Harianmuria.com – Hingga Rabu (11/1), banjir di wilayah Kudus belum juga surut. Jumlah pengungsi pun bertambah dan kini tercatat sudah ada 1.128 warga.
Berbagai bantuan terus dikirim untuk warga terdampak banjir. Tak hanya berbentuk sandang dan pangan, bantuan yang diberikan juga berbentuk papan atau tempat mengungsi.
Salah satu tempat pengungsian banjir yang menjadi tempat pengsian, yaitu Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Tanjung Karang yang berada di Kecamatan Jati, Kudus.
Di aula GKMI Tanjung Karang inilah potret kerukunan umat beragama nyata terlihat. Perbedaan agama nyatanya tak menghalangi pengurus gereja untuk membantu para pengungsi yang mayoritas beragama Islam. Mereka pun mengaku nyaman ditempatkan di gereja itu.
“Nyaman semuanya, serba nyaman. Makanan, tempat tidur, semua dilayani dengan baik. Kalau mau ibadah, kalau mau shalat di sini juga tidak apa-apa,” kata Sutini, salah satu warga yang terdampak banjir.
Berdasarkan data BPBD setempat, jumlah pengungsi yang ada di gereja hingga saat ini mencapai 136 warga.
Di lain sisi, Pengurus GKMI Tanjung Karang Budi Pujiono mengaku sangat terbuka untuk menerima para pengungsi.
“Kami membantu sesama, tidak memandang dari mana dan siapa yang penting kami ingin membantu memberi tempat untuk mereka,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, pihak GKMI Tanjung Karang Budi Pujiono juga menyediakan makan dan air bersih untuk korban banjir dan turut mendoakan agar banjir segera mereda.
“Semoga bisa cepat teratasi agar semua dapat beraktifitas kembali dengan normal,” tandasnya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Harianmuria.com)