GROBOGAN, Harianmuria.com – Upaya minimalisir genangan air saat masuki musim hujan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Grobogan kebut normalisasi drainase di empat titik sentral Kota Purwodadi, Kabupaten Grobogan hingga akhir bulan November.
Hal itu, diungkapkan oleh Kabid Cipta Karya DPUPR Grobogan Ahmad Taufik Nur, Senin 26 Agustus 2024.
Ia menyebutkan upaya normalisasi empat titik tersebut menyasar Jalan S Parman, Tendean, Kartini dan Wijaya Kusuma. Normalisasi itu, menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan total anggaran Rp 732.022.000.
“Upaya itu, menindaklanjuti wilayah Kota Purwodadi setiap penghujan selalu banjir atau jadi langganan genangan air,” katanya.
Akhirnya, sambung Taufik perlu dilakukan normalisasi pembersihan endapan di saluran drainase sedalam 80 cm sampai 1 meter.
Lebih lanjut, ia menjelaskan item pengerjaannya pun bervariasi, mulai dari pemasangan man hole dari besi plat yang cukup berat, pembersihan akar pohon, tambal sulat plat saluran yang sudah ambrol, hingga cros boks culvet untuk menghubungkan saluran antar RT di Jalan Wijaya Kusuma.
“Ada juga penambahan pemercantik pedestrian di Jalan Kartini. Nantinya, akan dipercantik trotoarnya seperti di depan Setda. Ada penambahan guiding block untuk jalur penyandang disabilitas di sisi barat. Adanya ini sekaligus untuk mempercantik wajah kota,” ungkapnya.
Taufik menyebut, pengerjaan normalisasi empat titik sentral drainase telah dilakukan sejak 9 Juli 2024 lalu.
“Dengan target rampung pada 25 November nanti,” tambahnya.
Pihaknya mengungkapkan, bahwa pengerjaan sempat terjadi penghentian sementara dikarenakan adanya beberapa event kemerdekaan.
“Memang pengerjaan sempat berhenti sementara, mengingat pekan ini ada karnaval,” katanya.
Saat ini, jelas Taufik, normalisasi telah mencapai 36,5 persen dari target 31 persen. Selama pengerjaan, petugas lapangan mendapati endapan sedimentasi setinggi 40-60 cm. Selain lumpur, tumpukan sampah rumah tangga menambah penumpukan isi drainase.
“Kotoran tersebut kami wadahi karung dan dibuang. Dengan volume kisaran 107 meter kubik hingga ada yang 587 meter kubik,” imbuhnya.
Ditambahkan, pihaknya berharap dari pengerjaan tersebut, masyarakat bisa lebih disiplin dengan membuang sampah pada tempatnya. Sehingga tidak dibuang di saluran drainase yang berakibat menimbulkan genangan hingga banjir. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Harianmuria.com)