PATI, Harianmuria.com – Rendahnya nominal gaji guru honorer yang jauh dari kata layak mengundang keprihatinan anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Suhartini.
Ia miris mengetahui minimnya gaji guru honorer yang saat ini hanya berkisar Rp300 ribu per bulan. “Meskipun sudah ada bantuan kesejahteraan (bankes), nominalnya belum cukup besar,” kata Suhartini, belum lama ini.
Ia memahami betul keluhan dari para guru honorer, mulai dari tingkat pendidikan usia dini, pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah. Gaji yang minim tidak sebanding dengan besarnya pengabdian mereka.
Sebagai wakil rakyat, Suhartini berkomitmen mengupayakan peningkatan kesejahteraan guru honorer dengan tambahan insentif. Ia berjanji untuk memperjuangkan aspirasi mereka melalui Komisi IX DPR RI.
Menurutnya, DPR RI bisa memberikan solusi dan bantuan penganggaran untuk membahas dan menyelesaikan aspirasi guru honorer. Sebab jika hanya ditangani oleh pemerintah daerah melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dinilai tidak akan mampu, mengingat jumlah guru honorer yang cukup banyak.
“Saya merasa sedih melihat nasib para guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Itu memang ada perjuangan yang luar biasa yang harus diperjuangkan. Saya sudah komunikasi dengan DPR RI untuk menyampaikan aspirasi ini,” kata politisi dari PDI Perjuangan itu.
Ia juga meminta kepada para guru honorer untuk segera melengkapi data dan dokumen jumlah anggota. Hal itu dibutuhkan agar pihaknya bisa membuat rumusan terkait besaran anggaran yang bisa diusulkan untuk menambahkan bankes.
“Semangat untuk melengkapi dokumen. Mohon administrasinya yang dibawa dan diselesaikan dulu,” katanya.
Suhartini menilai perjuangan untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer ini amat penting dilakukan. Sebab, dedikasi dan perjuangan seorang guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa patut mendapat apresiasi yang layak dari pemerintah.
(FEBRIYANTO – Harianmuria.com)