KUDUS, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus telah menyiapkan 10 petugas haji daerah (PHD) tahun ini yang akan mendampingi jamaah calon haji berangkat ke Tanah Suci Makkah.
Koordinator PHD Kudus, Syafi’i menerangkan ada tiga tugas utama yang harus dijalankan oleh para petugas PHD. Tugas tersebut mulai dari keberangkatan, saat menjalankan ibadah hingga kepulangan jamaah.
“PHD ini merupakan petugas yang disiapkan oleh pemerintah daerah untuk melayani calon jamaah haji,” ucapnya.
Tugas utama PHD yang pertama yakni membantu terkait bidang pelayanan umum. Misalnya persoalan transportasi, fasilitas saat menjalankan ibadah haji, hingga jatah makan bagi jamaah calon haji.
“Ketika ada jamaah yang tidak mendapat jatah makanan itu akan dibantu. Lalu ketika ada jamaah yang tersesat itu juga menjadi tugas dari PHD bagian pelayanan umum,” jelasnya.
Syafi’I melanjutkan, PHD juga bertugas membimbing calon jamaah untuk melaksanakan ibadah haji secara maksimal sekaligus menjadi petugas kesehatan bagi jamaah.
“Alhamdulillah Kepala Dinas Kesehatan Kudus tahun ini ikut menjadi PHD. Sehingga fasilitas seperti obat-obatan dan pemantauan kesehatan jamaah akan dilaksanakan secara rutin,” ucapnya.
Dari 10 PHD Kabupaten Kudus tersebut, terdiri dari empat orang di pelayanan umum, tiga orang pembimbing ibadah dan tiga orang petugas kesehatan.
Mengingat jamaah haji tahun ini terdiri dari 30 persen lansia, petugas PHD juga sudah dibekali dengan berbagai pengetahuan tentang bagaimana melayani jamaah lansia.
“Teman-teman PHD niatnya sudah bulat untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi jemaah haji. Insyaa Allah gusti Allah akan membantu kami,” sambungnya.
Pemkab Kudus juga menyiapkan berbagai fasilitas terkait haji ramah lansia. Yakni bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI) untuk menyiapkan petugas yang ahli di bidang pelayanan terhadap orang tua.
“Kami akan menyiapkan puluhan orang ahli untuk membantu melayani jamaah lansia bersama dengan PHD Kudus,” ungkapnya.
Selain itu, fasilitas seperti kendaraan dan kursi roda juga sudah dikomunikasikan agar disiapkan oleh petugas haji yang ada di Makkah. Kabupaten Kudus sendiri telah mengajukan sekira 32 unit kursi roda bagi jamaah haji.
“Jadi kami sudah punya data, berapa jamaah haji di Kudus yang pakai kursi roda, berapa yang tidak pakai kursi roda tapi tidak kuat berjalan lama. Termasuk ketika tawaf dan lain lain sudah ada petugas yang akan membantu mendorong nanti,” paparnya.
Diketahui, 1.278 jamaah calon haji asal Kudus akan berangkat pada tanggal 19 dan 20 Juni 2023 yang dibagi ke dalam lima kloter.
Empat kloter akan berangkat di tanggal 19 Juni 2023 dan satu kloter berangkat di tanggal 20 Juni 2023. Syafi’i menyebut, pihaknya sudah mengalami lima kali perubahan jadwal keberangkatan.
“Kami sempat kesulitan dengan penyiapan armada karena perubahan jadwal ini. Bus yang sudah kami booking, karena jadwal berubah harus dibatalkan padahal sudah DP, jadi DP itu hilang dan harus booking lagi dari awal,” bebernya.
Sementara itu, Wakil Ketua IPHI/JHK Kudus, Mahmud mendoakan agar seluruh jamaah calon haji diberikan kemudahan dan kelancaran dalam melaksanakan ibadah sehingga bisa pulang dengan selamat ke tanah air berkumpul dengan sanak keluarga.
“Saya hanya bisa mendoakan, semoga para calon jemaah haji diberi kelancaran dan kemudahan selama ibadah di sana, pulang dengan selamat berkumpul sanak keluarga. Dan semoga nantinya menjadi haji yang mabrur,” pungkasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus. S – Koran Lingkar)