JEPARA, Harianmuria.com – Pelaksanaan pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak telah berlangsung pada Rabu, 27 November 2024.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara Ris Andy Kusuma optimis partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dapat meningkat dibandingkan Pilkada sebelumnya.
“Kalau dalam Pilkada 2017 partisipasinya sekitar 76 persen, tentu kita berharap partisipasi masyarakat dalam Pilkada ini jauh di atas 76 persen. Pada Pemilu 2024 tingkat partisipasi masyarakat berada di angka 83-85 persen, kami harap Pilkada ini setidaknya bisa menyamai partisipasi di Pemilu 2024,” ucapnya di Jepara, Rabu, 27 November 2024.
Upaya yang dilakukan untuk mencapai target itu, kata dia, di antaranya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mulai dari tingkat desa dan para pemilih pemula.
“Dalam pelaksanaan kampanye kemarin, kami juga memberikan fasilitasi Alat Peraga Kampanye (APK) di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten masing-masing dua titik. Kami juga mengadakan tiga kali debat publik untuk mengenalkan kedua paslon kepada masyarakat,” ujarnya.
Selanjutnya untuk mencegah petugas KPPS yang sakit dan meminimalisir adanya korban jiwa, pihaknya memberikan syarat yaitu tes kesehatan yang harus dilengkapi oleh para pendaftar KPPS.
“Jadi tidak serta merta bisa jadi petugas KPPS tapi harus melengkapi beberapa syarat yang sudah kami tentukan. Yang salah satunya harus mengikuti tes kesehatan di puskesmas atau unit layanan kesehatan lainnya,” jelasnya.
Kemudian pihaknya juga melakukan screening kesehatan kepada petugas KPPS. Ketika hasil screening itu tidak layak maka secara otomatis harus diganti dengan yang lain.
“Kita sudah lakukan itu semua, semoga tidak ada kejadian yang tidak kita inginkan. Namun apabila nanti terjadi petugas sudah terlindungi dengan jaminan ketenagakerjaan. Jadi saat melaksanakan tugasnya mereka sudah terjamin,” imbuhnya.
Pihaknya pun mengimbau dalam pelaksanaan Pilkada 2024 ini hasilnya nanti dapat diterima semua pihak.
Tak Ditemukan Indikasi Money Politic
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jepara menyatakan tidak ditemukan adanya pelanggaran dalam Pilkada 2024, baik itu money politik, intimidas, ataupun bentuk kecurangan lainnya dalam pelaksanaan Pilkada serentak di wilayahnya.
Hal itu diungkap Ketua Bawaslu Jepara Sujiantoko usai melakukan monitoring ke Tempat Pemilihan Suara (TPS) di seluruh wilayah Jepara baik secara langsung maupun melalui hybrid.
“Kami telah melakukan koordinasi antara bawah dan atas dengan satu komando di kabupaten. Seandainya menemukan permasalahan untuk segera diselesaikan dengan segera,” kata Sujiantoko dalam acara Gebyar Pilkada Serentak yang disiarkan langsung di Lingkar TV, Rabu, 27 November 2024.
Ia menegaskan tidak menemukan indikasi pelanggaran money politic. Pasalnya selama dua malam, pihaknya bersama tim telah melakukan patroli di beberapa wilayah di Jepara dan tidak menemukan hal tersebut.
“Dari sisi teknik untuk pilkada ini tidak serumit pemilu kemarin, karena calonnya lebih sedikit,” jelasnya.
Meski demikian, kata dia, masih ada beberapa masalah teknis yang terjadi. Contohnya kondisi yang dialami petugas KPPS di Pulau Karimunjawa, ada beberapa titik yang mengalami kesulitan sinyal sehingga ketika melakukan Sirekap sedikit kesulitan.
“Untuk kondisi TPS lintas pulau, berjalan aman dan lancar. Cuaca hari ini juga bagus dan mendukung,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia meminta seluruh warga Jepara untuk mendoakan salah satu petugas pengawas yang meninggal dunia.
“Saat seleksi, kondisi tubuh korban sudah membaik. Namun, karena sibuknya aktivitas menjelang pilkada, mungkin korban kecapean. Sempat merasa sesak napas dan tidak enak badan sebelumnya,” imbuhnya. (Lingkar Network | Tomi/Amin – Harianmuria.com)