BLORA, Harianmuria.com– Kementerian Perdagangan (Kemendag) didampingi Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop) Blora melakukan monitoring stok minyak goreng di sejumlah pasar dan swalayan di Kabupaten Blora, Kamis (17/2).
Plt Kepala Dindagkop, Luluk Kusuma Ariadi mengungkapkan, ada beberapa tempat yang pihaknya kunjungi bersama tim dari Kementerian Perdagangan. Diantaranya, Pasar Ngawen, Morodadi (MD) Mall dan terakhir di Gudang Prima Sari Kecamatan Jepon.
“Di MD Mall masih ada 30 ton di gudang Blora, 30 ton di gudang Jepon dan 20 ton di gudang Ngawen. Harga juga masih sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi), Rp 14 ribu per liternya. Sementara untuk harga minyak goreng di pasaran di tingkat pedagang masih berkisar Rp 18-20 ribu per liternya,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, petugas juga sempat melihat langsung stok minyak goreng yang dijual di rak penjualan. Petugas pun sempat kaget, ketika melihat warga langsung menyerbu, begitu seorang karyawan mengeluarkan minyak goreng dari dalam gudang.
Sementara itu, manager MD Mall, Agus Himawan mengatakan, untuk setiap pembelian, warga hanya dibatasi sebanyak 2 liter. Untuk satu liter minyak dijual Rp 14 ribu.
“Sesuai aturan pemerintah kita batasi hanya dua liter. Satu liter kita jual Rp 14 ribu,” jelasnya
Kemudian ketika ditanya mengenai pembelian minyak goreng menggunakan kupon antrian, Agus membantah hal tersebut. Akan tetapi jika menggunakan fotocopy kartu tanda penduduk (KTP) dirinya membenarkan hal tersebut.
“Iya mas, kalau menggunakan KTP betul memang, tetapi kalau menggunakan kupon itu tidak ada. Kita sesuai anjuran pemerintah,” jelasnya. (Lingkar Network , yul I Harianmuria.com)