PATI, Harianmuria.com – Bupati Pati Sudewo meresmikan regrouping atau penggabungan sekolah dasar (SD) negeri di Kabupaten Pati, Sabtu (15/3/2025). Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan efisiensi.
Menurut Sudewo, regrouping didasari keprihatinan terhadap sejumlah SD negeri di Pati yang memiliki murid yang minim dan terancam kekurangan murid. Untuk mengatasinya, sekolah-sekolah tersebut digabung menjadi satu.
“Murid yang minim itu kurang efisien dari segi sarana prasarana dan persaingan prestasi siswa, sehingga penggabungan sekolah ini sangat penting,” kata Sudewo usai menghadiri Konferensi Kabupaten PGRI Kabupaten Pati, Sabtu (15/3/2025) siang, sekaligus meresmikan regrouping SD negeri.
Sudewo mengungkapkan, penggabungan sekolah ini turut didorong oleh Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah untuk segera dilaksanakan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menargetkan regrouping SD negeri sudah terlaksana pada tahun ajaran 2025/2026. “Kami akan segera memetakan SD negeri yang bakal dilakukan regrouping, bersama kepala desa dan pihak kecamatan,” ujar Sudewo.
Pada kesempatan itu, Sudewo juga melantik jajaran pengurus harian Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pati periode 2025-2030, hasil konferensi di Gedung PGRI Pati.
Ketua Harian PGRI Pati Tri Manto mengatakan, pihaknya akan segera berkomunikasi dengan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pati.
Kemudian, prioritas kepengurusannya saat ini adalah menangani guru wiyata bakti, yaitu guru non-PNS yang membantu mengajar di SD negeri, khususnya mereka yang menjadi ‘korban’ regrouping.
“Kami fokus pada nasib guru wiyata bakti di SD negeri yang terdampak regrouping. Kami akan menata supaya mereka tidak luntang-lantung mencari tempat. Kami akan berkoordinasi dengan Disdikbud untuk penataan ini,” beber Tri Manto.
(MUTIA PARASTI – Harianmuria.com)