KAB. SEMARANG, Harianmuria.com – Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan pemudik pada musim Lebaran 2025, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) menyiapkan rekayasa lalu lintas secara situasional di ruas-ruas tol utama di Jawa Tengah (Jateng) atas diskresi kepolisian.
“Kami menyiapkan pemberlakuan one way dari Gerbang Tol Kalikangkung hingga Gerbang Tol Salatiga. Kami juga melakukan pembatasan angkutan barang sumbu 3 atau lebih, sesuai regulasi yang ada,” kata Vice President Corporate Secretary and Legal JTT Ria Marlinda Paallo.
Berdasarkan data proyeksi lalu lintas, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Jumat (28/3/2025), dengan sekitar 70.096 kendaraan yang diprediksi akan melalui GT Kalikangkung. Jumlah ini meningkat 313 persen dari kondisi normal dan 2 persen dari puncak arus mudik tahun 2024.
Sementara itu, GT Banyumanik diperkirakan akan dilalui oleh 65.343 kendaraan pada hari yang sama. “Untuk mengantisipasi kepadatan, penerapan one way lokal dari Kalikangkung sampai dengan Salatiga akan dilakukan secara situasional sesuai dengan diskresi kepolisian,” ujar Ria.
Selain itu, JTT juga melakukan layanan tambahan selama musim Lebaran untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jalan tol, seperti menyiagakan layanan operasional di titik-titik rawan kepadatan.
“Kami juga menambah fasilitas maupun personel di rest area serta pengaturan lalu lintas di dalam rest area guna mengakomodasi peningkatan jumlah pengunjung rest area,” tutur Ria.
Direktur Operasional JTT Pratomo Bimawan Putra menambahkan, wilayah Jateng akan menjadi salah satu titik krusial pada arus mudik Lebaran 2025 ini.
“Wilayah Jateng mempunyai 27 gerbang tol dengan total 187 gardu tol yang siap bertransaksi melayani volume kendaraan pada periode libur Lebaran 2025 ini,” katanya.
Menurut Pratomo, pihaknya telah melakukan berbagai langkah optimalisasi, termasuk peningkatan kapasitas layanan transaksi dengan tambahan mobile reader dan optimalisasi gardu transaksi, serta kesiapan personel.
“Kami sudah menyiagakan 20 unit mobil MCS, 10 unit ambulans, serta 7 unit kendaraan rescue, 34 kendaraan derek serta 16 patroli jalan raya untuk memastikan respons cepat terhadap kondisi darurat di ruas jalur tol,” bebernya.
(HESTY IMANIAR – Harianmuria.com)