JEPARA, Harianmuria.com – Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara merupakan desa langganan banjir. Tepatnya pada awal 2024 ini, banjir kembali menimpa Desa Dorang sampai menyita perhatian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang terjun langsung mengecek kondisi keadaan wilayah yang tergenang banjir.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Dorang, Arief Supratiknjo menyampaikan jika pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Dorang telah melakukan beberapa persiapan menghadapi bencana alam tahunan ini. Ia menegaskan pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait cuaca yang akan berlangsung pada bulan Desember, Januari dan Februari, sehingga masyarakat sudah bisa mengantisipasi dengan adanya informasi cuaca tersebut.
Selain sosialisasi, pihak Pemdes juga telah melakukan pelatihan penanggulangan bencana dengan narasumber langsung dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara.
“Kami juga memiliki desa siaga bencana. Kami juga mengimbau masyarakat untuk menbersihkan tempat irigasi, sehingga air bisa mengalir lancar ke sungai,” kata Arief saat ditemui tim Lingkar Jateng.
Terkait banjir yang terjadi pada awal tahun ini, Arief menjelaskan jika air datang secara berkala. Limpasan dari Sungai Wulan yang masuk ke SWD I, dimana SWD I ini mengalir ke laut melewati Dukuh Tapen dan Dukuh Dorang, Desa Dorang.
Ia menegaskan jika saat ini di ujung barat Dukuh Tapen dan ujung timur Dukuh Dorang sudah diparapen, serta tanggul sudah diperkuat. Paling tidak secara normal ini aman.
“Sepanjang lintasan tidak masuk Blimbing Kidul, Banget, dan Kacu insyaallah aman. Saat ini debit air juga aman,” tambahnya.
Adapun rumput yang tumbuh di sungai, saat ini masih belum tergenang. Hal tersebut memberikan indikasi jika debit air dan mengalir secara normal.
“Sudetan Sungai Mayong lama atau Kali Mati sudah selesai. Pintu-pintunya sudah selesai semua juga,” ungkapnya.
Pompa air untuk menghisap, mengeluarkan air dari pertanian sudah siap, tinggal menunggu gimana nanti airnya saja. Jika salah satu sungai debit airnya tinggi, bisa dipindahkan ke sungai lain yang debitnya lebih rendah.
“Kami tentu berharap Desa Dorang aman dan tidak terjadi banjir lagi, karena Sungai Wulan juga sudah mulai dinormalisasi lagi. Masyarakat juga sudah mulai berkomunikasi aktif untuk mengupdate cuaca setiap waktu dan setiap hari,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Harianmuria.com)