BLORA, Harianmuria.com – Peretasan laman web Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Blora pada akhir Desember 2024 menyebabkan 82 gigabyte (GB) data hilang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora memastikan data yang dibobol peretas itu bukan data yang penting.
“(Peretasan) itu kejadian lama (Desember). Itu (laman web) sudah tidak kita gunakan lagi. Jadi, sekarang sistemnya sudah lain. Kita menginduk ke Pusat, jadi tidak ada masalah lagi,” kata Bupati Blora Arief Rohman seusai acara Musrenbang di Pendapa Kabupaten, Kamis (13/3/2025).
Sekretaris Daerah (Sekda) Blora Komang Gede Irawandi menyatakan, peretasan itu tidak ada kaitannya dengan data kas daerah (Kasda). “Saat aplikasi diretas, tidak ada kaitannya dengan Kasda,” ujarnya.
Menurut Komang, ada klaim bahwa data yang tersimpan pada aplikasi selama tiga bulan hilang dan diambil oleh peretas. Padahal, lanjutnya, data Pemkab selalu di-back up setiap minggu.
“Data bulan Januari hingga September aman. Namun data Oktober, November, Desember tahun 2024 hilang. Saat ini kita posting ulang data-data yang hilang. Sebenarnya setiap minggu data di-back up,” jelasnya.
Komang menegaskan data tahun 2025 aman. Ia tidak bisa menyimpulkan seberapa besar volume data yang hilang, mengingat nomor rekening bendahara BPPKAD tidak terhubung ke Bank Jateng.
“Kecuali, Bank Jateng yang dibobol. Ini sudah clear aman. BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) sudah mengecek dan sudah dinyatakan aman,” tegas Komang.
(EKO WICAKSONO – Harianmuria.com)