KENDAL, Harianmuria.com – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kendal mencatat lahan pertanian tanaman padi seluas 660 hektare di Kabupaten Kendal terancam puso atau gagal panen. Hal itu dikarenakan lahan tersebut tergenang banjir.
Kepala Dispertan Kabupaten Kendal Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, total lahan pertanian tanaman padi yang tergenang banjir sampai saat ini mencapai sekitar 1.926 hektare.
“Total lahan pertanian yang tergenang akibat cuaca 1.926 hektare. Dan sampai hari ini yang terancam puso ataupun gagal panen ada seluas 660 hektare untuk jenis tanaman padi,” ujar Pandu, Senin (24/2/2025).
Menurutnya, kondisi lahan tergenang banjir yang paling parah ada di beberapa titik di wilayah Kendal, di antaranya di Desa Kebonharjo dan Brangsong. “Paling parah di wilayah Brangsong dan Kebonharjo, dan juga rata-rata di daerah pesisir pantai,” tuturnya.
Pandu menuturkan, hal itu dikarenakan saluran irigasi yang alirannya terganggu, hingga limpasan air irigasi di lahan pertanian warga. “Dampak musim hujan kemarin ternyata sangat mengganggu saluran irigasi sehingga membuat beberapa genangan di wilayah tertentu,” jelasnya.
Pandu menambahkan, pihaknya akan segera mengusulkan dan mengusahakan bantuan berupa benih untuk petani yang terancam gagal panen. “Nantinya, kami akan mengusulkan ke Kementerian Pertanian terkait bantuan benih tanaman padi,” ujarnya.
Pandu juga mengimbau seluruh petani di Kendal untuk menggiatkan kembali kegiatan gotong royong seperti susuk wangan.
“Kami mengingatkan petani kita menggiatkan lagi kegiatan gotong royong, di antaranya susuk wangan secara rutin dilakukan. Dengan begitu, saluran irigasi itu bisa lancar,” pungkasnya.
(ARVIAN MAULANA – Harianmuria.com)