BLORA, Harianmuria.com – Memasuki akhir Oktober 2024 ini, tercatat telah terjadi 121 kasus kebakaran di Kabupaten Blora. Berdasarkan data dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), korsleting listrik menjadi faktor dominan kejadian kebakaran tersebut.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Blora, Pujo Catur Susanto mengatakan berdasarkan data yang dihimpun dari awal musim kemarau hingga akhir bulan ini, kasus kebakaran di Blora cukup tinggi.
“Data di dinas kami, hingga saat ini tercatat ada 121 kasus kebakaran,” ujarnya, Rabu, 30 Oktober 2024.
Pujo merinci, kebakaran rumah atau pemukiman atau perumahan ada 67 kasus. Kemudian kebakaran lahan non permukiman ada 54 kasus.
“Data itu mulai bulan Januari hingga bulan Oktober 2024,” bebernya.
Ia menjelaskan jika penyebab mayoritas kebakaran di Blora dikarenakan kelalaian dalam penanganan instalasi listrik serta pemadaman dan pembersihan sampah.
“Faktor korsleting listrik paling banyak terjadi. Ini harus menjadi perhatian serius untuk kita semua,” sambungnya.
Menurutnya, musim kemarau tahun ini membuat sejumlah benda dan perabotan rumah tangga lebih mengering, sehingga sangat mudah terbakar saat terkena percikan api.
“Saya imbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Blora agar selalu waspada dengan instalasi listrik yang sudah usang, saat bakar sampah dan pembakaran hutan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Harianmuria.com)