SURAKARTA, Harianmuria.com – Desain kemasan memiliki peran penting dalam mendongkrak nilai jual dan daya tarik produk kuliner lokal. Kota Surakarta, dengan potensi pariwisatanya, memiliki peluang besar akan produk oleh-oleh makanan khas yang dapat menarik wisatawan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Namun, fenomena di lapangan menunjukkan masih banyaknya produk UMKM oleh-oleh khas Solo dengan desain kemasan yang belum layak baik dari aspek estetis dan fungsional.
Produk UMKM idealnya memiliki desain kemasan yang menarik dan informatif. Kemasan tersebut harus mencantumkan nama produk, nama perusahaan, berat bersih, tanggal kedaluwarsa, komposisi, informasi kandungan nutrisi.
Tim Pengabdian Masyarakat dari Program Studi Seni Rupa dan Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang (FBS Unnes) mengadakan pelatihan desain grafis dan implementasinya pada desain kemasan produk oleh-oleh khas Solo.
Pelatihan itu diberikan kepada anak-anak penghuni Panti Asuhan Yatim Dhuafa/LKSA M Bina Umat Muslimah Teladan selama tiga hari, Jumat–Minggu (25–27/4/2025).
Panti asuhan yang berlokasi di Jalan Poncowati RT 08 RW 01, Kratonan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta ini mengasuh 12 anak. Penghuni panti asuhan ini tergolong usia remaja yang memiliki minat besar untuk belajar dan mengembangkan bakat yang dimiliki.
Tiara, pengurus Panti Asuhan Bina Umat Surakarta mengungkapkan, anak panti asuhan yang diampunya memiliki banyak prestasi dan bakat, tetapi belum dapat dikembangkan secara maksimal karena terbatasnya kemampuan pengajar dan fasilitas yang tersedia.
“Terdapat kekurangan yang cukup signifikan dalam pengembangan keterampilan teknologi di panti asuhan, khususnya dalam bidang desain grafis. Hal ini menjadi masalah utama bagi anak-anak asuh dalam mempersiapkan diri menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat dan dinamis,” kata Tiara.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Unnes Nadia Sigi Prameswari mengatakan, dunia kerja yang kini sangat bergantung pada kemampuan digital.
Oleh karena itu, penting untuk memperkenalkan keterampilan teknologi sejak dini, seperti desain grafis, pengembangan branding produk/jasa, atau media digital lainnya, agar anak-anak asuh tidak hanya berkembang secara moral dan spiritual, tetapi juga dapat bersaing di era digital yang terus berubah.
“Pada masa ini, remaja yang dekat dengan perkembangan teknologi akan mudah untuk memunculkan ide-ide kreatif yang mampu menjadikan anak memiliki jiwa wirausaha yang kreatif,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Nadia, diperlukan fasilitas dan pelatihan desain grafis untuk dapat terus dikembangkan. Jadi anak-anak panti tidak hanya belajar keterampilan teknis, tetapi juga memperoleh pemahaman tentang pentingnya kemandirian ekonomi sebagai bekal masa depan bagi anak-anak di Panti Asuhan Bina Umat Surakarta.
Tim pengabdian beranggotakan Moh Yudik Al Faruq, Lesa Paranti, dan Maria Krisnawati. Mereka mempersiapkan dan membantu penghuni Panti Asuhan Bina Umat Surakarta dalam program pelatihan dan pendampingan desain grafis untuk kemasan makanan, yang mencakup tiga aspek utama aset foto produk, desain label dan kemasan, serta pencetakan.
Kegiatan ini bertujuan untuk kualitas sumber daya manusia (SDM) di Panti Asuhan Bina Umat, melalui pelatihan berbasis kreativitas yang diterapkan untuk memperkenalkan penggunaan aplikasi desain grafis agar mitra mampu menciptakan produk kuliner dengan visual kemasan yang khas dan kompetitif di pasar, khususnya dengan identitas Kota Solo,” jelas Moh Yudik Al Faruq.
Dikatakan, pelatihan desain grafis pembuatan kemasan oleh oleh khas Solo ini mendapatkan sambutan hangat dan antusias tinggi dari peserta.
Pelatihan desain grafis dasar dengan memanfaatkan aplikasi Canva yang difokuskan pada desain kemasan oleh-oleh khas Surakarta. Output dari kegiatan ini berupa label dan desain kemasan produk oleh-oleh khas Solo serta meningkatnya kemampuan foto produk dan desain Panti Asuhan Bina Umat Surakarta,” tambah Lesa Paranti.
Menurut Maria Krisnawati, desain hasil pelatihan diharapkan dapat diterapkan pada produk-produk makanan UMKM oleh-oleh khas Surakarta.
Nadia Sigi Prameswari mengungkapkan bahwa indikator keberhasilan program pengabdian masyarakat yang bertujuan mengajarkan desain grafis kepada anak-anak Panti Asuhan Bina Umat di Surakarta diharapkan dapat terus berkembang.
Hal ini mencakup peningkatan keterampilan mereka dalam membuat desain grafis dan penerapan desain tersebut pada kemasan produk yang siap dijual, sehingga produk-produk tersebut dapat dipromosikan dan dikenal oleh masyarakat.
“Pelatihan desain grafis dasar ini merupakan langkah awal bagi anak-anak panti asuhan untuk mempersiapkan masa depan mereka,” tambahnya.
(LINGKAR NETWORK – Harianmuria.com)